Senin, 16 Maret 2015

psikologi - cinta dan patah hati - rasa dan harapan yang patah


Well… sekarang tibalah saatnya kita mengupas rasa cinta, rasa cinta yang melahirkan harapan, rasa cinta yang melahirkan harapan dan pada akhirnya harapan tak sesuai kenyataan… apakah yang kita rasakan? Tak apa, jika kita ingin berhenti sesaat membaca tulisan ini, untuk menarik nafas beberapa detik, hehe… jika kita masih merasa menghembuskan nafas yang berat akan satu kenangan cinta yang pernah atau mungkin masih ada di hati kita sampai detik ini. Itu artinya rasa cinta itu masih nyata ada, masih utuh cinta itu, masih nyata juga kita belum bisa berdamai dengan kenyataan dan dengan diri kita sendiri.
Namun, seperti apapun patahnya hati ini, kita masih kudu wajib menyadari bahwa hidup masih harus berlanjut, suka atau tidak suka, terima atau tidak terima, sakit memang, sakit membayang jika perasaan tulus kita tak diizinkanNya bersama yang dirindu, perih karena kita tak mampu mencabut perasaan itu, jangankan sampai akar-akarnya, layu saja tidak. pohon cinta itu. Eh, malah kian kokoh karena ada jeritan suara luka. Senyumlah… ^__^ bukan untuk berpura, tapi untuk lukamu itu. nyatanya luka itu adalah satu-satunya pertanda bahwa saat ini kamu masih hidup, bukan?

Rasa dan harapan yang patah

Bukankah kita tidak punya hak untuk berhenti berharap..? namun siapa yang bisa mengatakan padaku agar aku tidak berhenti berharap? Mungkin harapan itu sendiri yang berkata. Namun jika kini harapan itu tiada lagi, siapa yang akan menguatkan hati ini? Harapan itu tak ada bukan karena aku yang berhenti tapi karena yang diharapkan tak bisa lagi menjadi harapan.

perasaan hidup ini sederhana sekali. Ketika hati patah, maka kita akan selalu merasa bahwa lara itu tiada kan pernah bisa pergi. Ketika kita mencintai seseorang maka akan tiada lagi tempat untuk selain yang diinginkan hati.

Seringkali orang mengatakan bahwa jika sesuatu itu belum seperti yang kita ingini, maka mungkin saja bukan itu yang terbaik untuk kita. Bukan itu yang direncanakan Tuhan bagi hidup kita. Maka bisa apa ketika hati tak bisa berdamai jika kata-kata bijak itu kebenaran sekalipun. Apa kita lemah?

Akan tiba masanya jika kita tak mendapati seseorang yang sudah kita temukan, seakan bagian dari diri, katakan bagaimana mengikhlaskannya? Katakan… katakan siapa yang bisa mengajari hati untuk bisa ikhlas? katakan pula bagaimana cara memaksakannya! Tidak bisa bersamamu dalam hidup ini, rasanya sedih sekali. Diabaikan olehmu adalah sesuatu yang takkan sanggup untuk dilupakan sebagaimana tak percayanya jika kebahagiaan yang pernah ada itu hanyalah fatamorgana.

3 tips bangkit dari patah hati
Untukmu yang saat ini patah hatinya, lakukanlah beberapa hal dibawah ini:
1.       Pergilah ke rumah sakit
 Bukan… saya tak bermaksud meminta anda untuk memeriksakan diri atau meminta obat ke dokter, apalagi sampai harus mengunjungi psikolog atau psikiater, meski memang ada yang butuh bantuan mereka yang profesional dibidangnya. Tapi, saya percaya para sobat belum sampai ketitik tersebut, hehe. Maksudnya adalah anda bisa silaturahim ke bangsal-bangsal rawat dirumah sakit. Bayangkan dan percayalah bahwa satu-satunya keinginan mereka adalah kesembuhan. Tataplah mereka satu-persatu dengan mata hatimu yang lembut dan tulus itu. Betapa inginnya kaki-kaki lemah itu untuk segera punya kekuatan dan berlari menuju rutinitas mereka, bahkan mereka yang terbaring di kelas rawat paling rendah yang sesak itu pun masih harus terfikir akan penyakit dan biaya rumah sakit. Tatapan jiwa tulusmu akan memberimu kekuatan, merasa lebih beruntung bisa melangkah dengan langkah kaki yang sehat, meski jiwamu masih butuh waktu untuk kembali kokoh. Pejamkan matamu sesaat berdoalah untuk mereka yang dirumah sakit itu agar segera diberi kesembuhan oleh Allah. Katakan pada dirimu sendiri: “Aku nggak papa Allah… aku baik-baik saja, berilah mereka kesembuhan.” ^__^

2.       Buatlah list/daftar kejelekan dia yang kamu cintai itu. 
    Buatlah sebanyak-banyaknya. Jika pada akhirnya setelah puluhan poin kamu temukan dan ternyata kamu masih bisa berkata: “meski begitu tetap saja aku mencintainya, tetap saja yang aku rasa adalah perih!!!” saya takkan menyalahkan anda jika memang masih itu yang anda rasakan. Ada saatnya memang anda harus menikmati rasa sakit yang tak bisa dihindari. Tulisan ini tidak sepeuhnya bermaksud untuk meminta anda mengalihkan rasa sakit itu. menangislah… keluarkan air mata yang membuat duniamu seakan runtuh. Jika untuk menangis juga terasa sesak dan sakit, anda bisa menyaksikan tontonan yang akan membantu anda untuk lebih mudah membantu anda mengeluarkan air mata. Tetaplah begitu paling lama sekitar 2-3 jam. Jangan mengurung diri anda terlalu lama sampai berminggu-minggu. Tunjukkan pada diri anda bahwa anda masih hidup, walau anda masih gagal dalam minggu pertama, namun Tuhan takkan biarkan anda tersiksa terlalu lama, percayalah itu.

3.       Mengadulah pada Tuhan
Jangan pernah merasa anda hanya seorang diri, meski memang nyata tak satu pun manusia yang benar-benar mengerti perasaan anda. Bagi sebagian orang mereka beruntung karena mempunyai pendengar yang baik seperti keluarga atau sahabat, namun tetap saja luka itu di hati kita, karena hanya kita yang persis merasakannya, bukan orang lain. Berdoalah, minta kekuatan pada Tuhan. Curahkan segalanya sehabis shalat dan berdoa, karena percayalah sobat, di hadapan Tuhan takkan ada keegoisan, Dan percayai bahwa semua apapun yang terjadi tak satupun yang luput dari izinNya. Katakan: “Tuhan, ini memang sakit sekali, karena aku masih belum mengerti rencana indahMu… saat aku tak percaya apapun, tolong dekap dan pegangi hatiku ya Tuhan… beri aku ketegaran biar aku bisa hidup dengan baik untuk membahagiakan keluarga dan meraih cita-citaku.” Setelah itu cobalah tersenyum dengan ikhlas…. ^___^ Karena kita sudah serahkan hati padaNya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar