Well…
sekarang tibalah saatnya kita mengupas rasa cinta, rasa cinta yang melahirkan
harapan, rasa cinta yang melahirkan harapan dan pada akhirnya harapan tak
sesuai kenyataan… apakah yang kita rasakan? Tak apa, jika kita ingin berhenti
sesaat membaca tulisan ini, untuk menarik nafas beberapa detik, hehe… jika kita
masih merasa menghembuskan nafas yang berat akan satu kenangan cinta yang
pernah atau mungkin masih ada di hati kita sampai detik ini. Itu artinya rasa
cinta itu masih nyata ada, masih utuh cinta itu, masih nyata juga kita belum
bisa berdamai dengan kenyataan dan dengan diri kita sendiri.
Namun,
seperti apapun patahnya hati ini, kita masih kudu wajib menyadari bahwa hidup
masih harus berlanjut, suka atau tidak suka, terima atau tidak terima, sakit
memang, sakit membayang jika perasaan tulus kita tak diizinkanNya bersama yang
dirindu, perih karena kita tak mampu mencabut perasaan itu, jangankan sampai
akar-akarnya, layu saja tidak. pohon cinta itu. Eh, malah kian kokoh karena ada
jeritan suara luka. Senyumlah… ^__^ bukan untuk berpura, tapi untuk lukamu itu.
nyatanya luka itu adalah satu-satunya pertanda bahwa saat ini kamu masih hidup,
bukan?
Rasa
dan harapan yang patah
Bukankah kita tidak punya hak untuk berhenti berharap..? namun siapa yang bisa mengatakan padaku agar aku tidak berhenti berharap? Mungkin harapan itu sendiri yang berkata. Namun jika kini harapan itu tiada lagi, siapa yang akan menguatkan hati ini? Harapan itu tak ada bukan karena aku yang berhenti tapi karena yang diharapkan tak bisa lagi menjadi harapan.
perasaan hidup ini sederhana sekali. Ketika hati patah, maka kita akan selalu merasa bahwa lara itu tiada kan pernah bisa pergi. Ketika kita mencintai seseorang maka akan tiada lagi tempat untuk selain yang diinginkan hati.
Seringkali orang mengatakan bahwa jika sesuatu itu belum seperti yang kita ingini, maka mungkin saja bukan itu yang terbaik untuk kita. Bukan itu yang direncanakan Tuhan bagi hidup kita. Maka bisa apa ketika hati tak bisa berdamai jika kata-kata bijak itu kebenaran sekalipun. Apa kita lemah?
Akan tiba masanya jika kita tak mendapati seseorang yang sudah kita temukan, seakan bagian dari diri, katakan bagaimana mengikhlaskannya? Katakan… katakan siapa yang bisa mengajari hati untuk bisa ikhlas? katakan pula bagaimana cara memaksakannya! Tidak bisa bersamamu dalam hidup ini, rasanya sedih sekali. Diabaikan olehmu adalah sesuatu yang takkan sanggup untuk dilupakan sebagaimana tak percayanya jika kebahagiaan yang pernah ada itu hanyalah fatamorgana.
3 tips bangkit dari patah hati
Untukmu yang saat ini patah hatinya, lakukanlah
beberapa hal dibawah ini:
1.
Pergilah ke rumah sakit
Bukan… saya tak bermaksud meminta anda untuk
memeriksakan diri atau meminta obat ke dokter, apalagi sampai harus mengunjungi
psikolog atau psikiater, meski memang ada yang butuh bantuan mereka yang
profesional dibidangnya. Tapi, saya percaya para sobat belum sampai ketitik
tersebut, hehe. Maksudnya adalah anda bisa silaturahim ke bangsal-bangsal rawat
dirumah sakit. Bayangkan dan percayalah bahwa satu-satunya keinginan mereka
adalah kesembuhan. Tataplah mereka satu-persatu dengan mata hatimu yang lembut
dan tulus itu. Betapa inginnya kaki-kaki lemah itu untuk segera punya kekuatan
dan berlari menuju rutinitas mereka, bahkan mereka yang terbaring di kelas
rawat paling rendah yang sesak itu pun masih harus terfikir akan penyakit dan
biaya rumah sakit. Tatapan jiwa tulusmu akan memberimu kekuatan, merasa lebih
beruntung bisa melangkah dengan langkah kaki yang sehat, meski jiwamu masih
butuh waktu untuk kembali kokoh. Pejamkan matamu sesaat berdoalah untuk mereka
yang dirumah sakit itu agar segera diberi kesembuhan oleh Allah. Katakan pada
dirimu sendiri: “Aku nggak papa Allah… aku baik-baik saja, berilah mereka
kesembuhan.” ^__^
2.
Buatlah list/daftar kejelekan dia yang kamu
cintai itu.
Buatlah sebanyak-banyaknya. Jika pada akhirnya setelah puluhan poin
kamu temukan dan ternyata kamu masih bisa berkata: “meski begitu tetap saja aku
mencintainya, tetap saja yang aku rasa adalah perih!!!” saya takkan menyalahkan
anda jika memang masih itu yang anda rasakan. Ada saatnya memang anda harus
menikmati rasa sakit yang tak bisa dihindari. Tulisan ini tidak sepeuhnya
bermaksud untuk meminta anda mengalihkan rasa sakit itu. menangislah… keluarkan
air mata yang membuat duniamu seakan runtuh. Jika untuk menangis juga terasa
sesak dan sakit, anda bisa menyaksikan tontonan yang akan membantu anda untuk
lebih mudah membantu anda mengeluarkan air mata. Tetaplah begitu paling lama
sekitar 2-3 jam. Jangan mengurung diri anda terlalu lama sampai
berminggu-minggu. Tunjukkan pada diri anda bahwa anda masih hidup, walau anda
masih gagal dalam minggu pertama, namun Tuhan takkan biarkan anda tersiksa
terlalu lama, percayalah itu.
3.
Mengadulah pada Tuhan
Jangan pernah merasa anda hanya seorang diri, meski
memang nyata tak satu pun manusia yang benar-benar mengerti perasaan anda. Bagi
sebagian orang mereka beruntung karena mempunyai pendengar yang baik seperti
keluarga atau sahabat, namun tetap saja luka itu di hati kita, karena hanya kita
yang persis merasakannya, bukan orang lain. Berdoalah, minta kekuatan pada
Tuhan. Curahkan segalanya sehabis shalat dan berdoa, karena percayalah sobat,
di hadapan Tuhan takkan ada keegoisan, Dan percayai bahwa semua apapun yang
terjadi tak satupun yang luput dari izinNya. Katakan: “Tuhan, ini memang sakit
sekali, karena aku masih belum mengerti rencana indahMu… saat aku tak percaya
apapun, tolong dekap dan pegangi hatiku ya Tuhan… beri aku ketegaran biar aku
bisa hidup dengan baik untuk membahagiakan keluarga dan meraih cita-citaku.”
Setelah itu cobalah tersenyum dengan ikhlas…. ^___^ Karena kita sudah serahkan
hati padaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar