Pembelajaran
Kooperatif
Pembelajaran
kooperatif menurut Muslim (2002:2) merupakan suatu bentuk pembelajaran yang
tidak hanya melibatkan siswa belajar akademis dan keterampilan, namun juga
melatih siswa mengenal tujuan-tujuan hubungan sosial antar manusia.
Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk mendengarkan pendapat orang lain.
Pada pembelajran kooperatif siswa dibagi atas beberapa kelompok kecil yang
beranggotakan 4-6 orang. Setiap
anggota kelompok harus mampu untuk
saling bekerja sama dengan anggota kelompok yang lain.
Dalam pembelajaran kooperatif siswa dibawah
bimbingan guru menemukan suatu pengetahuan dan menerapkan ide-ide dalam
belajar. Model pembelajaran kooperatif tidak sama hanya sekedar belajar dalam
kelompok. Menurut roger dan David ( dalam Lie, 2002:30) ada unsur dasar
pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan belajar kelompok biasa, unsur -
unsur tersebut adalah:
a. Saling
ketergantungan positif
Dalam pembelajaran kooperatif setiap kelompok tergantung satu sama lian
untuk mencapai tujuan bersam. Apabila terdapat salinga ketergantungan positif
antara anggota kelompok maka akan tercapai kerjasam yang saling menguntungkan.
b. Tanggung
jawab perseorangan
Setiap anggota kelompok harus
melaksanakan tanggung jawabnya agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa
dilaksanakan.
c. Tatap
muka
Setiap anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan
menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.
d. Komunikasi
antar kelompok
Keberhasilan satu kelompok juga tergantung pada para anggota kelompoknya
untuk saling mendengarkan dan mengemukakan pendapat mereka.
e. Evaluasi
proses kelompok
Setiap siswa yang tergabung dalam
suatu kelompok harus menyadari bahwa setiap pekerjaan mereka mempunyai akibat
langsung pada keberhasilan kelompoknya.
Dalam menerapkan pembelajaran kooperatif
yang efektif, peranan guru sangat penting, yaitu sebagai fasilitator. Sebagai
fasilitator guru berperan sebagai pembantu dalam pengalaman belajar, membantu
perubahan lingkungan, serta membantu terjadinya proses belajar yang serasi
dengan kebutuhan dan keinginan ( Hamalik, 2003:47).
Untuk memaksimalkan manfaat pembelajaran
kooperatif, sebaiknya keanggotaan kelompok heterogen. Dengan adanya
keheterogenan dalam satu kelompok dapat memberi keuntungan bagi para siswa yang
berkemampuan rendah dan sedang. Sedangkan bagi siswa yang berkemampuan tinggi
dapat meningkatakan kemampuan verbalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar