Senin, 16 Maret 2015

Pembelajaran Kooperatif Dalam Matematika


Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif menurut Muslim (2002:2) merupakan suatu bentuk pembelajaran yang tidak hanya melibatkan siswa belajar akademis dan keterampilan, namun juga melatih siswa mengenal tujuan-tujuan hubungan sosial antar manusia. Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk mendengarkan pendapat orang lain. Pada pembelajran kooperatif siswa dibagi atas beberapa kelompok kecil yang beranggotakan 4-6 orang. Setiap anggota kelompok  harus mampu untuk saling bekerja sama dengan anggota kelompok yang lain.
Dalam pembelajaran kooperatif siswa dibawah bimbingan guru menemukan suatu pengetahuan dan menerapkan ide-ide dalam belajar. Model pembelajaran kooperatif tidak sama hanya sekedar belajar dalam kelompok. Menurut roger dan David ( dalam Lie, 2002:30) ada unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan belajar kelompok biasa, unsur - unsur tersebut adalah:
a.       Saling ketergantungan positif
Dalam pembelajaran kooperatif setiap kelompok tergantung satu sama lian untuk mencapai tujuan bersam. Apabila terdapat salinga ketergantungan positif antara anggota kelompok maka akan tercapai kerjasam yang saling menguntungkan.
b.      Tanggung jawab perseorangan
Setiap anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan.
c.       Tatap muka
Setiap anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.
d.      Komunikasi antar kelompok
Keberhasilan satu kelompok juga tergantung pada para anggota kelompoknya untuk saling mendengarkan dan mengemukakan pendapat mereka.
e.       Evaluasi proses kelompok
Setiap siswa yang tergabung dalam suatu kelompok harus menyadari bahwa setiap pekerjaan mereka mempunyai akibat langsung pada keberhasilan kelompoknya.
Dalam menerapkan pembelajaran kooperatif yang efektif, peranan guru sangat penting, yaitu sebagai fasilitator. Sebagai fasilitator guru berperan sebagai pembantu dalam pengalaman belajar, membantu perubahan lingkungan, serta membantu terjadinya proses belajar yang serasi dengan kebutuhan dan keinginan ( Hamalik, 2003:47).
Untuk memaksimalkan manfaat pembelajaran kooperatif, sebaiknya keanggotaan kelompok heterogen. Dengan adanya keheterogenan dalam satu kelompok dapat memberi keuntungan bagi para siswa yang berkemampuan rendah dan sedang. Sedangkan bagi siswa yang berkemampuan tinggi dapat meningkatakan kemampuan verbalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar